Geometri Hiperbolik: Segiempat Sacceri Part.2

04.30

Beberapa teorema di atas memberikan beberapa akibat:

Akibat 1
Jumlah sudut pada segiempat Saccheri kurang dari 360°

Akibat 2
Dua garis tidak dapat memiliki lebih dari satu garis tegak lurus yang sama

Akibat 3
Tidak terdapat garis-garis yang memiliki jarak yang sama di semua titik 

Sebagaimana Akibat 3 mengatakan, bahwa garis-garis tidak akan pernah memiliki jarak yang sama di semua titik. Malahan jarak antara paralel berarah bervariasi dari setiap titik yang ditunjukkan oleh teorema berikut.

Teorema 44h
Jarak tegak lurus sebuah titik pada salah satu dari dua pararel berarah terhadap garis lainnya berkurang seiring arah dari keparalelannya.

Bukti:
Misal garis n dan m paralel berarah kanan. Pilih titik P dan R pada n (Gambar F). Konstruksi PQ dan RS tegak lurus terhap m pada P dan R secara berurutan. (Asumsikan R berada sebelah kanan dari PQ).  Maka jelas m(RS) < m(PQ). Misalkan T di sebelah kanan R. Sekarang mPRS + mSRT = 180°, dan mQPR + mPRS < 180°, dari Akibat 1 Teorema 43h. Maka mQPR < mSRT , jadi m(PQ) = a-1 mQPR < a-1 mSRT = m(RS).

Teorema 43h masih memunculkan hasil lain yang sangat jauh berbeda dengan yang berlaku pada geometri Euclid.

Teorema 45h
Jika tiga sudut pada segitiga kongruen secara berurutan terhadap tiga sudut pada segitiga lainnya, maka segitiga tersebut kongruen.

Bukti

Gambar F. Bukti 45h.



Misal ABC dan A’B’C’ adalah dua segitiga dengan sudut yang bersesuaian adalah kongruen. Jika satu pasang dari garis yang bersesuain kongruen maka segitiga tersebut juga kongruen (proposisi 26). Karenanya, asumsikan bahwa ketiga pasang sisi yang bersesuaian tidak ada yang konruen. Secara khusus asumsikan ABA’B’. Selanjutnya anggap m(AC) < m(B’C’). Lalu temukan A” pada AB sehingga A”B A’B’; dan pada BC  temukan C” sehingga BC” B’C’ (Gambar F). A”BC” B’C’A sesuai proposisi 4. Jadi 
BA”C” B’A’C’ dan BC”A” ≃ ∠B’C’A’. Maka BA”C” BAC dan BC”A” ≃∠BCA.

Kasus 1
C berada di antara B dan C”. Maka berdasarkan aksioma Pasch, A”C” memotong AC pada titik D. Dan pada DCC”, CC”D BCA tapi BCA adalah sudut dalam segitiga dan hal ini kontradiksi dengan teorema sudut luar segitiga.
Kasus 2
C” berada di antara B dan C. Maka A”ACC” adalah segiempat dan,
mC”A”A + mA”AC + mACC” + mCC”A”
=(180 – mBA”C”) + mA”AC + mACC” + (180 -  mBC”A”)
=180 – mA”AC + mA”AC + mACC” + 180 – mC”CA
=360
Ini menimbulkan kontradiksi dengan teorema 43h. Dengan demikian
ABC A’B’C’

Ingat kembali bahwa dalam geometri Euclid, dua segitika dikatakan sebangun jika sudut yang bersesuaian kongruen dan sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama. Akan tetapi, teorema di atas mengindikasikan bahwa dalam geometri hiperbolik dua segitiga jika (walau pun hanya) memiliki sudut-sudut yang kongruen maka segitiga-segitiga tersebut kongruen. Tidak ada segitga yang sebangun (tapi tidak kongruen) dalam geometri hiperbolik.


Referensi
A Course in Modern Geometries, 2nd Edition, Judith N. Cedeberg
Roads to Geometry, 2nd Edition, Edward C. Wallace, Stepben F. West
Modern Geometry, David A. Thomas

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images